DJADIN MEDIA– Anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar, Anton Subagyo, menggelar reses di daerah pemilihan (dapil) Kecamatan Gadingrejo, tepatnya di kediamannya di Pekon Mataram, Minggu (24/8/2025). Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi warga untuk menyampaikan berbagai keluhan, aspirasi, dan usulan terkait pembangunan maupun layanan publik di wilayah mereka.
Reses dihadiri puluhan warga, tokoh masyarakat setempat seperti Tumarno, Babinsa Pekon Mataram Serka Rohmanudin, serta Kanit Intel Polres Pringsewu. Kehadiran organisasi keagamaan, termasuk ibu-ibu dari Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) dan Muslimat, menambah semarak kegiatan ini.
Acara dibuka secara hikmat dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sosialisasi produk beras Bulog oleh Babinsa Pekon Mataram. Masyarakat diberikan informasi mengenai harga beras Bulog yang dijual Rp11.500 per kilogram, termasuk fasilitas pemesanan secara kolektif yang akan langsung diantarkan oleh Bulog. Sosialisasi ini mendapat sambutan positif karena membantu masyarakat mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Diskusi selama reses berlangsung aktif. Riski, salah satu tokoh masyarakat, menyampaikan apresiasi kepada Babinsa dan Babinkamtibmas Pekon Mataram atas kerja keras mereka menjaga keamanan di wilayah tersebut. Hal senada diungkapkan Maya, warga setempat, yang menilai kondisi keamanan Pekon Mataram cukup baik dan berterima kasih atas informasi mengenai beras murah dari Bulog.
Selain itu, warga juga menyampaikan berbagai aspirasi terkait kebutuhan sosial dan infrastruktur. Salah satunya permintaan bantuan dana untuk pengembangan sanggar seni tari di Dusun Banjarejo sebagai upaya melestarikan budaya daerah dan membangun kegiatan positif bagi generasi muda. Warga juga meminta perhatian pemerintah untuk penderita kanker payudara di dusun tersebut, menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap isu kesehatan yang masih minim perhatian publik.
Masalah infrastruktur menjadi topik utama dalam reses ini. Warga meminta pemerintah memasang lampu jalan di titik-titik strategis, khususnya di perempatan dusun dan dekat tempat ibadah. Selama ini, meskipun masyarakat membayar pajak penerangan jalan, fasilitasnya lebih banyak tersedia di perkotaan. Selain itu, kondisi jalan yang rusak parah, seperti jalur menuju bandara dan pasar Gadingrejo, menjadi sorotan karena mengganggu mobilitas warga dan berisiko bagi keselamatan pengendara.
Menanggapi aspirasi tersebut, Anton Subagyo menegaskan akan memasukkan semua usulan warga ke dalam pokok-pokok pikiran DPRD sebagai langkah awal untuk diperjuangkan dan dijadikan acuan arah pembangunan. Ia menekankan pentingnya pengembangan sanggar seni untuk melestarikan budaya serta membangun generasi muda yang kreatif dan berdaya saing.
Terkait infrastruktur, Anton menekankan bahwa perbaikan jalan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Kalau infrastrukturnya bagus, konektivitas antar pekon dan antar kecamatan meningkat. Otomatis, ekonomi masyarakat terdorong dan kesejahteraan meningkat,” jelasnya.
Ia merinci sejumlah proyek yang akan direalisasikan pada tahun 2025. Pembangunan jalan sepanjang 2 kilometer dari Wonodadi ke Mataram akan menelan anggaran sekitar Rp10 miliar. Sementara itu, perbaikan jalan di sekitar UPT SMP Negeri 3 Gadingrejo akan direalisasikan dengan nilai sekitar Rp200 juta. Anton menegaskan bahwa proyek-proyek ini menjadi prioritas untuk mendukung mobilitas masyarakat dan mengurangi kendala transportasi di wilayahnya.
Reses ini menegaskan peran penting anggota DPRD sebagai jembatan antara warga dan pemerintah, serta sebagai forum transparan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat sekaligus merencanakan pembangunan yang nyata dan berdampak langsung.***
