DJADIN MEDIA- Golkar Lampung Selatan menggelar tasyakuran akbar yang dihadiri ratusan kader, jamaah, tokoh adat, serta tokoh agama untuk menyambut penetapan Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar H. M. Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional. Acara berlangsung pada Kamis malam (13/11/2025) di halaman aula Kantor DPD Partai Golkar Lampung Selatan dan sukses menyedot perhatian masyarakat setempat. Suasana acara tampak meriah namun tetap penuh kekhidmatan, menggambarkan antusiasme warga terhadap sosok yang selama puluhan tahun dikenal sebagai Bapak Pembangunan Indonesia.
Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional diumumkan pada 10 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Presiden Prabowo Subianto secara resmi menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 sebagai bentuk pengakuan negara terhadap jasa Soeharto dalam menjaga stabilitas, menggerakkan pembangunan, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia selama 32 tahun masa kepemimpinannya.
Tasyakuran di Lampung Selatan turut dihadiri sejumlah tokoh penting, mulai dari anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Sutanto, Plt. Ketua DPD Golkar Lampung Selatan Tony Eka Candra, Sekretaris DPD Saiful Azumar, hingga anggota Fraksi Golkar DPRD Lampung Selatan. Tidak hanya tokoh politik, acara ini juga menjadi ajang berkumpulnya para pangeran dan tokoh adat Sai Batin, di antaranya Pangeran Punyimbang Agung Sai Batin Marga Rajabasa David Marison, Pangeran Tihang Marga Sai Batin Legun Azhar Marzuki, Pangeran Naga Bringsang Sai Batin Marga Dantaran Ahmad Fajirin, serta Pangeran Cahya Sai Batin Keratuan Menangsi dan beberapa tokoh adat lainnya.
Hadir pula pemuka agama dari dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Ketua PC Nahdlatul Ulama Lampung Selatan KH. Abdul Haris dan Ketua PD Muhammadiyah Lampung Selatan Drs. H. Nasrul Sani, yang ikut memberikan nuansa religius sekaligus kebersamaan dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Tony Eka Candra menyampaikan rasa syukur mendalam atas penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Ia menyebut keputusan ini sebagai momen yang menggugah seluruh kader Golkar untuk kembali menghidupkan spirit pengabdian sebagaimana yang dicontohkan oleh almarhum.
Tony menegaskan bahwa sosok Soeharto adalah figur penting dalam perjalanan bangsa, khususnya bagi Partai Golkar yang pada masanya menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional. Menurutnya, keteladanan Soeharto dalam membangun ekonomi, infrastruktur, dan stabilitas negara menjadi warisan besar yang patut diteruskan oleh generasi penerus.
Agus Sutanto, anggota DPRD Provinsi Lampung yang turut hadir, menyebut penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional sebagai keputusan monumental yang dapat mengingatkan bangsa pada pentingnya keberlanjutan pembangunan. Ia menilai bahwa berbagai capaian pembangunan pada masa Orde Baru merupakan fondasi bagi kemajuan Indonesia saat ini, termasuk dalam bidang pangan, pendidikan, dan industri.
Saiful Azumar, Sekretaris DPD Golkar Lampung Selatan, menambahkan bahwa tasyakuran ini tidak hanya menjadi sarana untuk bersyukur, tetapi juga untuk merefleksikan kembali nilai-nilai perjuangan yang pernah ditanamkan oleh Soeharto. Ia mengajak seluruh kader untuk terus berperan aktif memberi kontribusi nyata kepada masyarakat, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan tausiyah yang menekankan pentingnya mengenang jasa para pahlawan dan memperkuat semangat persatuan nasional. Para tokoh agama mengajak masyarakat untuk tidak melupakan sejarah serta terus menjaga warisan semangat kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu bangsa.
Dari informasi yang dihimpun, acara tasyakuran serupa juga dilaksanakan oleh berbagai DPD Partai Golkar di seluruh Indonesia sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan atas penetapan Jenderal Besar H. M. Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Antusiasme yang muncul di banyak daerah menunjukkan bahwa figur Soeharto masih memiliki tempat tersendiri di hati sebagian masyarakat Indonesia.
Acara tasyakuran di Lampung Selatan tersebut akhirnya ditutup dengan pesan kebangsaan dan ajakan untuk terus merawat persatuan di tengah keberagaman bangsa. Para peserta pulang dengan membawa semangat baru, sekaligus harapan agar nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para pahlawan dapat terus hidup dalam diri setiap generasi penerus Indonesia.***
