DJADIN MEDIA — Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung buka suara terkait dugaan penelantaran dan pemaksaan pasien untuk pulang lebih awal. Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Plt. Direktur Utama RSUDAM, dr. Imam Ghozali, sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen terhadap pelayanan publik.
“Kami melayani pasien dengan cinta, dengan hati yang ikhlas. Bagi kami, setiap pasien adalah saudara,” tegas Ghozali saat ditemui awak media.
Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Lampung dengan status RS Tipe A, RSUDAM menegaskan bahwa seluruh pasien, dari berbagai lapisan masyarakat dan fasilitas kesehatan, ditangani tanpa diskriminasi. RSUDAM menjadi tumpuan rujukan dari faskes tingkat 1 hingga 3 di seluruh provinsi.
Evaluasi dan Pembenahan Prosedur Pemulangan Pasien
Menanggapi keluhan masyarakat yang menyebut adanya pasien dipulangkan sebelum pulih sepenuhnya, pihak RSUDAM langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan evaluasi prosedur pemulangan pasien. Kini, sistem pemulangan diperkuat melalui dua tahapan penilaian medis: oleh dokter dan perawat.
“Kami pastikan pasien dipulangkan tidak hanya atas keputusan dokter, tetapi juga berdasarkan penilaian kondisi dari sisi keperawatan,” jelas Ghozali.
Ia juga menambahkan bahwa pasien yang merasa belum pulih saat dipulangkan telah dinyatakan secara medis layak untuk rawat jalan dan dijadwalkan kontrol kembali dalam waktu satu minggu di poli terkait, sesuai standar layanan.
“Puakhi”: Filosofi Pelayanan RSUDAM
Filosofi pelayanan di RSUDAM berlandaskan nilai-nilai “Puakhi”—akronim dari Profesional, Unggul, Adil, Bertanggung Jawab, dan Hati yang Ikhlas—yang dalam bahasa Lampung berarti “saudara”.
“Kami bukan hanya rumah sakit, kami adalah tempat berjuang bersama pasien. Kami bergerak bersama, berkembang bersama,” ucap Ghozali penuh semangat.
Terbuka untuk Semua, Tak Ada Penolakan Pasien
Sebagai rumah sakit rujukan utama di Lampung, RSUDAM memastikan tidak pernah menolak pasien, berapa pun tingkatan faskes pengirimnya. Prinsip pelayanan berjenjang dijalankan dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan pasien.
“Siapa pun yang datang ke RSUDAM adalah orang yang membutuhkan pertolongan. Kami tidak hanya menyambut, tapi juga merawat mereka seperti keluarga,” tutup Ghozali.
Dengan klarifikasi ini, RSUDAM berharap masyarakat tetap percaya pada komitmen rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik, adil, dan manusiawi.***