DJADIN MEDIA— Menjelang pertengahan tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Tanggamus mencatatkan prestasi membanggakan dalam pengendalian harga pangan. Berdasarkan hasil pemantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga Juni 2025 tercatat sebesar -1,56 persen. Angka ini menempatkan Tanggamus sebagai kabupaten dengan IPH terendah kedua di Provinsi Lampung, setelah Lampung Selatan.
Capaian tersebut dinilai sebagai indikator keberhasilan Pemkab dalam menjaga stabilitas harga di tengah dinamika pasar. Hal ini disampaikan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Hendra Wijaya Mega, dalam rapat evaluasi TPID pada Senin (23/6/2025).
“IPH yang menurun ini menunjukkan efektivitas strategi pemerintah dalam menekan gejolak harga. Bahkan, neraca 12 komoditas pangan utama dalam posisi surplus,” jelas Hendra.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), Tanggamus mengalami deflasi 0,37 persen secara bulanan (month-to-month) pada Mei 2025, dan inflasi tahunan sebesar 1,60 persen (year-on-year). Komoditas yang menyumbang deflasi antara lain cabai, bawang merah, ikan segar, dan bawang putih. Sebaliknya, emas perhiasan, tarif air PAM, dan kopi bubuk menjadi pendorong inflasi tahunan.
Secara umum, Provinsi Lampung mencatat inflasi tahunan sebesar 2,12 persen, dengan inflasi tertinggi terjadi di Lampung Timur (2,24 persen) dan terendah di Kota Metro (1,87 persen).
Pemkab Tanggamus juga memastikan ketersediaan dan kestabilan harga 12 komoditas pangan utama hingga pekan kedua Juni 2025. Beberapa di antaranya bahkan mencatat surplus signifikan:
- Beras medium: Rp12.625/Kg (surplus 63.558 ton)
- Gula pasir: Rp17.000/Kg (surplus 15.724 ton)
- Minyak goreng kemasan: Rp20.000/L (surplus 491 ton)
- Daging ayam ras: Rp27.250/Kg (surplus 1.698 ton)
- Telur ayam ras: Rp28.500/Kg (surplus 7.984 ton)
- Daging sapi: Rp130.000/Kg (surplus 521 ton)
- Cabai merah: Rp37.250/Kg (surplus 174 ton)
- Cabai rawit: Rp50.750/Kg (surplus 157 ton)
- Bawang merah: Rp40.250/Kg (surplus 22 ton)
- Bawang putih: Rp36.250/Kg (surplus 11 ton)
- Ikan segar: Stok cukup pasca panen raya di Pulau Panggung
- LPG 3 Kg: Distribusi berjalan normal, stok aman
Untuk menjaga tren positif ini, Pemkab telah melaksanakan sejumlah strategi, seperti:
- Pasar murah bersubsidi di lima kecamatan, termasuk Kotaagung dan Gisting
- Operasi pasar LPG 3 Kg, hasil kerja sama dengan Pertamina
- Pemantauan berkala terhadap harga dan ketersediaan sembako
- Panen raya beras dan ikan nila di Kecamatan Bulok dan Pulau Panggung
- Peningkatan distribusi dan pengecekan logistik, termasuk posko mudik
- Sosialisasi aktif dan evaluasi bersama TPID provinsi
“Ini bentuk kepedulian kami untuk menjaga kesejahteraan masyarakat, apalagi setelah Idul Adha dan libur sekolah,” kata Hendra menegaskan.
Dengan penguatan koordinasi dan data neraca pangan yang solid, Pemkab Tanggamus optimistis dapat menjaga stabilitas harga hingga akhir tahun, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor riil dan menjaga ketahanan ekonomi daerah.***