DJADIN MEDIA- Pelatih baru Timnas Inggris, Thomas Tuchel, secara terbuka meminta maaf kepada publik Inggris setelah ditunjuk sebagai pelatih tetap The Three Lions. Permintaan maaf ini dilontarkan Tuchel karena kewarganegaraannya yang bukan berasal dari Inggris, melainkan Jerman.
Penunjukan Tuchel sebagai pelatih permanen dilakukan usai mundurnya Gareth Southgate setelah EURO 2024. Sebelumnya, Lee Carsley sempat menjabat sebagai pelatih sementara. Kini, Tuchel yang menandatangani kontrak selama 1,5 tahun akan mulai menjalani tugasnya sebagai pelatih kepala pada 1 Januari 2025.
Mantan pelatih Borussia Dortmund, PSG, Chelsea, dan Bayern Muenchen ini diberi misi besar, yaitu membawa Timnas Inggris lolos ke Piala Dunia 2026 dan mengincar gelar juara. Sejak memenangkan Piala Dunia 1966, Inggris belum pernah lagi mengangkat trofi tersebut, meskipun prestasi mereka terus meningkat dalam beberapa turnamen terakhir. Timnas Inggris berhasil mencapai semifinal Piala Dunia 2018, perempat final Piala Dunia 2022, dan tampil di final EURO 2020 serta 2024.
Dengan catatan karier Tuchel yang sukses mempersembahkan berbagai trofi di klub-klub besar Eropa, penunjukan ini dianggap ideal dari segi rekam jejak profesional. Namun, tantangan terbesar bagi Tuchel adalah menghadapi skeptisisme dari publik Inggris yang seringkali mengkritik penunjukan pelatih asing untuk Timnas. Sebagai negara dengan tradisi sepak bola kuat, banyak yang berpendapat bahwa pelatih lokal seharusnya memimpin Tim Tiga Singa.
Thomas Tuchel menjadi pelatih non-Inggris ketiga yang menangani timnas setelah Sven-Goran Eriksson (2001-2006) dan Fabio Capello (2008-2012). Namun, hingga kini, pelatih asing belum pernah berhasil membawa trofi bergengsi untuk Inggris.
“Saya paham bahwa ada perasaan yang campur aduk dari para penggemar, tapi saya datang dengan ambisi besar untuk membawa Timnas Inggris menuju kesuksesan,” kata Tuchel dalam pernyataannya. Dengan dukungan para pemain bintang Premier League, Tuchel bertekad membawa Inggris meraih impian yang sudah lama dinantikan.***