DJADIN MEDIA- Warga Panjang Selatan, Bandar Lampung, diguncang musibah memilukan pada Minggu (10/8/2025). Gelombang pasang air laut yang tinggi menghantam pemukiman pesisir, menimpa rumah seorang warga miskin bernama Nelly (60), hingga roboh dan menyisakan puing-puing. Nelly tinggal bersama dua anak perempuannya yang masih muda, dan seluruh harta benda mereka terbawa arus.
“Kejadiannya sangat cepat, kami sedang tidur dan tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga,” ungkap Nelly dengan suara bergetar, penuh rasa sedih. Kini, ia bersama kedua anaknya hanya bisa menumpang di rumah tetangga, seraya menunggu bantuan yang hingga kini belum datang.
Ketua RT 005, Ricky, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa laporan segera disampaikan ke berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah kota. “Alhamdulillah, laporan kami direspons dengan cepat, namun yang terpenting sekarang adalah bagaimana Nelly bisa segera memiliki rumah yang layak. Bantuan jangka panjang sangat dibutuhkan, bukan hanya bantuan darurat sementara,” tegas Ricky.
Lurah Panjang Selatan, Hermawan, memastikan bahwa laporan musibah telah diteruskan ke Pemerintah Kota Bandar Lampung dan diterima langsung oleh Wali Kota Eva Dwiana. Meskipun demikian, hingga saat ini, realisasi bantuan untuk memperbaiki rumah Nelly belum terlihat. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai efektivitas perlindungan sosial bagi warga miskin di wilayah pesisir.
Musibah ini bukan hanya soal kerusakan fisik akibat gelombang pasang. Peristiwa ini menyoroti ketimpangan sosial dan lemahnya kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi bencana alam, khususnya bagi warga yang hidup di garis kemiskinan. Banyak warga pesisir lainnya hidup dalam kondisi serupa, menunggu kepedulian dan tindakan nyata dari pihak berwenang sebelum bencana berikutnya menimpa mereka.
Harapan Nelly sederhana namun mendesak: sebuah tempat tinggal yang layak untuk hidup bersama anak-anaknya, aman dari ancaman gelombang laut. Kini, masyarakat dan Pemkot Bandar Lampung diharapkan tidak hanya memberikan janji di depan publik, tetapi segera menyalurkan bantuan nyata yang dapat mengubah nasib Nelly dan warga pesisir lainnya.
Musibah ini menjadi pengingat bahwa bencana alam tidak hanya merusak fisik, tetapi juga menyingkap ketidakadilan sosial. Pemerintah diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dan perlindungan sosial bagi warga rentan agar tragedi serupa tidak kembali terulang.***