DJADIN MEDIA— PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali menunjukkan kiprah strategisnya dalam mendukung Asta Cita Presiden melalui penguatan sektor pendidikan nasional. Lewat berbagai proyek pembangunan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, Waskita menegaskan bahwa pendidikan adalah bagian penting dari pembangunan bangsa.
Dalam satu dekade terakhir, Waskita telah menyelesaikan sederet proyek monumental. Mulai dari Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan dan Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) senilai Rp460 miliar, hingga Gedung Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan nilai kontrak Rp607 miliar.
“Kami melihat pendidikan bukan sebagai proyek, melainkan sebagai misi kebangsaan. Ini adalah kontribusi kami dalam mencetak pemimpin masa depan,” ungkap Ermy Puspa Yunita, Corporate Secretary Waskita Karya.
Waskita juga dipercaya membangun kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, yang digadang menjadi pusat pemikiran Islam modern, dengan nilai proyek mencapai Rp552,8 miliar.
Tak hanya kampus besar, Waskita turut memperkuat fondasi pendidikan di berbagai daerah, seperti pembangunan Politeknik Negeri Media Kreatif (Jakarta), Universitas Negeri Yogyakarta, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, hingga Politeknik Negeri Malang. Nilai kontrak masing-masing proyek mencapai ratusan miliar.
Waskita bahkan turut membangun sekolah-sekolah di daerah rawan dan terdampak bencana. Di Cianjur, misalnya, perusahaan ini menyelesaikan rehabilitasi puluhan sekolah pascagempa dengan anggaran Rp286 miliar hanya dalam waktu setahun.
Di wilayah calon ibu kota baru, Ibu Kota Nusantara (IKN), Waskita menyalurkan bantuan pendidikan senilai Rp400 juta melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Pendidikan adalah jembatan menuju Indonesia Emas 2045. Dan Waskita akan selalu jadi bagian dari jembatan itu,” tambah Ermy.
Dengan lebih dari 60 tahun pengalaman, Waskita Karya membuktikan bahwa infrastruktur yang kuat dimulai dari generasi yang cerdas dan terdidik.***