• Biolink
  • Djadin Media
  • Network
  • Sample Page
Saturday, August 16, 2025
  • Login
Djadin Media
  • Beranda
  • Daerah
  • Ekonomi & Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Ekonomi & Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
Djadin Media
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Mantan Pelatih Almere City Ungkap Kelemahan Thom Haye yang Membuatnya Dibuang ke Bangku Cadangan

MeldabyMelda
January 21, 2025
in Lifestyle
0
Mantan Pelatih Almere City Ungkap Kelemahan Thom Haye yang Membuatnya Dibuang ke Bangku Cadangan

 

DJADINMEDIA – Hedwiges Maduro, mantan pelatih Almere City, baru-baru ini membongkar kelemahan Thom Haye, gelandang timnas Indonesia yang sempat tersisih ke bangku cadangan. Menurut Maduro, ada alasan tertentu yang membuat sang pemain kreatif tidak mendapatkan tempat utama di lini tengah tim.

Kendati memiliki kemampuan yang mumpuni, hubungan antara Maduro dan Haye sempat memanas. Gelandang berusia 29 tahun itu merasa frustrasi karena hanya diberi kesempatan sebagai pemain cadangan. Ketegangan ini terjadi setelah beberapa kali Haye terlihat tidak memberikan perlawanan yang cukup terhadap lawan.

Setelah pergantian pelatih, di mana Maduro dipecat dan digantikan oleh pelatih lain, Haye kembali mendapatkan tempat di starting line-up.

Kini, dalam wawancara dengan Voetbal Primeur, Maduro mengungkapkan alasan mengapa Haye sempat terdepak. “Saya pikir Thom Haye adalah pemain yang bagus, tetapi saya juga hanya mengamati permainan tim,” ujar Maduro. “Saya menganalisanya bersama dia dan melihat bahwa dia cenderung hanya berjalan, membiarkan lawan menyerang tanpa ada upaya merebut bola.”

Maduro juga menambahkan, “Saya bisa menunjukkan ini, tetapi dia tidak berusaha merebutnya. Ini yang menjadi masalah.”

Pelatih asal Belanda itu kemudian mengingatkan Haye bahwa posisinya sebagai pemain utama sangat tergantung pada upayanya dalam bertahan. “Saya memberi isyarat padanya, bahwa dia harus lebih bertanggung jawab. Apalagi jika dia tidak menguasai bola, maka dia akan tetap berada di bangku cadangan,” tutup Maduro.

Kritikan ini memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kontribusi di lini pertahanan, yang menjadi salah satu faktor utama dalam keputusan pelatih menurunkan pemain di lapangan.***

Source: Yongki
Tags: #SepakBolaEropa#TimnasIndonesiaAlmereCityBangkucadanganGelandangHedwigesMaduroKelemahanThomHayePelatihPelatihAlmereCitySepakBolaThomHaye
Previous Post

Menteri KKP Bertentangan dengan Instruksi Prabowo Soal Pembongkaran Pagar Laut

Next Post

Dana Desa Disalahgunakan untuk Judi Online, PPATK Ungkap Fakta Mengejutkan InsidePolitik – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap penyimpangan serius terkait penggunaan dana desa. Beberapa kepala desa di salah satu kabupaten di Sumatra Utara diketahui menggunakan dana tersebut untuk bermain judi online. “Kami menemukan banyak penyimpangan dana desa,” ungkap Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Jumat (21/1). Menurut Ivan, setidaknya ada enam kepala desa yang diduga menyetorkan dana desa untuk berjudi online dengan nominal berkisar antara Rp50 juta hingga Rp260 juta. Bahkan, salah satu dari mereka menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perangkat Desa Kabupaten (APDES). Dugaan Penyelewengan Dana Mencapai Puluhan Miliar Ivan mengungkapkan bahwa dari Januari hingga Juni 2024, dana yang ditransfer pemerintah pusat ke 303 Rekening Kas Desa (RKD) di kabupaten tersebut mencapai lebih dari Rp115 miliar. Namun, sekitar Rp40 miliar di antaranya diduga diselewengkan untuk kepentingan pribadi, termasuk judi online. “Sebagian besar dana ini ditransfer ke rekening kepala desa atau pihak lain,” jelasnya. Investigasi Meluas ke Provinsi Lain PPATK memastikan akan terus menelusuri dugaan penyalahgunaan dana desa di daerah lain. “Kami sudah menemukan banyak indikasi serupa di beberapa provinsi,” tambah Ivan. Kasus ini memicu perhatian publik terhadap pengawasan penggunaan dana desa, yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Next Post
Dana Desa Disalahgunakan untuk Judi Online, PPATK Ungkap Fakta Mengejutkan  InsidePolitik – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap penyimpangan serius terkait penggunaan dana desa. Beberapa kepala desa di salah satu kabupaten di Sumatra Utara diketahui menggunakan dana tersebut untuk bermain judi online.  “Kami menemukan banyak penyimpangan dana desa,” ungkap Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Jumat (21/1).  Menurut Ivan, setidaknya ada enam kepala desa yang diduga menyetorkan dana desa untuk berjudi online dengan nominal berkisar antara Rp50 juta hingga Rp260 juta. Bahkan, salah satu dari mereka menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perangkat Desa Kabupaten (APDES).  Dugaan Penyelewengan Dana Mencapai Puluhan Miliar Ivan mengungkapkan bahwa dari Januari hingga Juni 2024, dana yang ditransfer pemerintah pusat ke 303 Rekening Kas Desa (RKD) di kabupaten tersebut mencapai lebih dari Rp115 miliar. Namun, sekitar Rp40 miliar di antaranya diduga diselewengkan untuk kepentingan pribadi, termasuk judi online.  “Sebagian besar dana ini ditransfer ke rekening kepala desa atau pihak lain,” jelasnya.  Investigasi Meluas ke Provinsi Lain PPATK memastikan akan terus menelusuri dugaan penyalahgunaan dana desa di daerah lain. “Kami sudah menemukan banyak indikasi serupa di beberapa provinsi,” tambah Ivan.  Kasus ini memicu perhatian publik terhadap pengawasan penggunaan dana desa, yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Dana Desa Disalahgunakan untuk Judi Online, PPATK Ungkap Fakta Mengejutkan InsidePolitik – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap penyimpangan serius terkait penggunaan dana desa. Beberapa kepala desa di salah satu kabupaten di Sumatra Utara diketahui menggunakan dana tersebut untuk bermain judi online. "Kami menemukan banyak penyimpangan dana desa," ungkap Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Jumat (21/1). Menurut Ivan, setidaknya ada enam kepala desa yang diduga menyetorkan dana desa untuk berjudi online dengan nominal berkisar antara Rp50 juta hingga Rp260 juta. Bahkan, salah satu dari mereka menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perangkat Desa Kabupaten (APDES). Dugaan Penyelewengan Dana Mencapai Puluhan Miliar Ivan mengungkapkan bahwa dari Januari hingga Juni 2024, dana yang ditransfer pemerintah pusat ke 303 Rekening Kas Desa (RKD) di kabupaten tersebut mencapai lebih dari Rp115 miliar. Namun, sekitar Rp40 miliar di antaranya diduga diselewengkan untuk kepentingan pribadi, termasuk judi online. "Sebagian besar dana ini ditransfer ke rekening kepala desa atau pihak lain," jelasnya. Investigasi Meluas ke Provinsi Lain PPATK memastikan akan terus menelusuri dugaan penyalahgunaan dana desa di daerah lain. "Kami sudah menemukan banyak indikasi serupa di beberapa provinsi," tambah Ivan. Kasus ini memicu perhatian publik terhadap pengawasan penggunaan dana desa, yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Facebook Twitter

Alamat Kantor

Perumahan Bukit Billabong Jaya Blok C6 No. 8,
Langkapura, Bandar Lampung
Email Redaksi : lampunginsider@gmail.com
Nomor WA/HP : 081379896119

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Ekonomi & Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Politik
  • Teknologi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In