DJADIN MEDIA– Dalam upaya mengutamakan produk dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan penggunaan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas bagi para menteri. Mobil ini diharapkan dapat menggantikan sedan dan MPV mewah yang selama ini digunakan oleh pejabat pemerintah.
Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk tidak menggunakan mobil impor sebagai kendaraan dinas dalam era pemerintahannya. Sebagai alternatif, Maung Pindad diharapkan mampu memenuhi kebutuhan mobilitas pejabat dengan spesifikasi yang mumpuni.
Spesifikasi Maung Pindad MV3 Garuda
Salah satu varian yang digunakan oleh Presiden Prabowo adalah Maung MV3 Garuda Limousine. Kendaraan ini dilengkapi dengan berbagai spesifikasi yang menunjang keamanan dan kenyamanan, antara lain:
– Dimensi: Panjang 5,05 m, lebar 2,06 m, tinggi 1,87 m.
– Bobot: 2,95 ton.
– Mesin: Daya maksimum 202 PS (199 HP) dengan transmisi otomatis 8 percepatan.
– Kecepatan maksimum: 100 km/jam.
– Keamanan: Bodi terbuat dari material komposit armor tahan peluru kaliber 7,62 mm dan 5,56 mm, kaca anti peluru level B5/B6, serta dilengkapi dengan ban Run Flat Tyre (RFT) berukuran R21 yang masih bisa berfungsi meski mengalami kebocoran.
Selain fitur keamanan yang tinggi, Maung MV3 Garuda juga menawarkan interior mewah dengan kursi captain seat, panel kontrol sentuh, dan pijakan kaki otomatis. Desainnya memungkinkan mobil ini untuk menjelajahi berbagai jenis medan.
Harga Mobil Maung
Mobil Maung Pindad dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menggunakan 70 persen komponen lokal. Saat diluncurkan pada tahun 2020, Maung dibanderol dengan harga sekitar Rp600 juta. Untuk versi sipil, tanpa perlengkapan militer, harga berkisar antara Rp400 juta hingga Rp500 juta.
Direktur Utama Pindad, Abraham Mose, menyatakan bahwa harga tersebut masih lebih terjangkau dibandingkan dengan SUV kenamaan di Indonesia. Namun, untuk mobil dinas yang digunakan oleh Presiden Prabowo, yakni jenis Maung Garuda atau MV3 Garuda Limousine, diperkirakan akan memiliki harga yang lebih tinggi akibat tambahan fitur keamanan dan spesifikasi kepresidenan lainnya.
Keputusan ini menandakan langkah pemerintah untuk mendukung industri otomotif dalam negeri sekaligus meningkatkan standar keamanan kendaraan dinas para menteri.***