DJADIN MEDIA – Ketua DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menanggapi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebutkan adanya tukar guling jabatan Ketua MPR dengan jatah menteri dari Partai Golkar. Dasco menegaskan bahwa pemilihan Ketua MPR RI merupakan hasil musyawarah mufakat antar fraksi, bukan hasil negosiasi jabatan.
Dasco menjelaskan bahwa dalam pembahasan sebelumnya, memang ada keinginan dari Partai Golkar untuk menduduki posisi Ketua MPR. “Sebagai partai koalisi, ada keinginan Golkar untuk menduduki kursi pimpinan MPR. Namun, proses pemilihan dilakukan secara musyawarah dan mufakat,” ujarnya.
Pada akhirnya, musyawarah mufakat itu mengarah pada pemilihan Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra sebagai Ketua MPR RI. “Setelah musyawarah mufakat, keputusan jatuh kepada Pak Muzani, yang merupakan kesepakatan dari partai-partai lainnya,” tegas Dasco.
Dasco menambahkan bahwa meskipun Golkar memiliki aspirasi untuk mengisi kursi tersebut, hasil musyawarah memutuskan kursi itu diberikan kepada Gerindra. “Keputusan ini telah disepakati oleh semua fraksi yang terlibat. Jadi, tidak ada tukar guling jabatan dengan menteri, semuanya berdasarkan musyawarah mufakat,” jelasnya.
Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan bahwa pelantikan Ketua MPR dibicarakan sebagai bagian dari konsensus untuk memberikan jabatan tersebut kepada partai sahabat. Saat ini, MPR dipimpin oleh Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gerindra. “Kami punya jatah lima kursi, dan MPR dikonsesuskan untuk diberikan kepada partai sahabat yang memenangkan pemilihan presiden. Kami tidak bisa melawan Presiden, karena itu akan membawa masalah bagi kita semua,” kata Bahlil.***