DJADIN MEDIA– Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha, mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan partisipasi pemilih dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU), Pemungutan Suara Lanjutan (PSL), dan Pemungutan Suara Susulan (PSS) yang akan digelar di 287 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 22 provinsi pada Pilkada 2024.
Toha menekankan pentingnya strategi yang efektif agar masyarakat dapat lebih antusias memberikan hak pilih mereka. “KPU harus berusaha agar masyarakat lebih tertarik untuk datang ke TPS, sehingga partisipasi pemilih di PSU, PSL, dan PSS bisa meningkat. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi,” ujar Toha.
Rencananya, PSU akan dilaksanakan di 46 TPS, PSL di 231 TPS, dan PSS di 10 TPS, dengan kemungkinan angka ini bertambah mengikuti rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan laporan kejadian dari daerah-daerah terkait. KPU masih memantau perkembangan lebih lanjut.
Toha juga menyoroti rendahnya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024, yang menurut laporan organisasi masyarakat sipil dan survei lembaga riset, bahkan ada yang berada di bawah 50 persen. “Jangan sampai, dalam PSU, PSL, dan PSS, partisipasi pemilih malah menurun. Ini harus dievaluasi dengan serius,” tandasnya.
Untuk itu, Toha menekankan pentingnya sosialisasi yang lebih intensif dan menarik agar masyarakat mau memberikan hak suara mereka. “Sosialisasi harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat di tiap daerah. KPU di tingkat daerah lebih mengetahui cara yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Toha menegaskan bahwa setelah seluruh rangkaian Pilkada 2024 selesai, evaluasi menyeluruh perlu dilakukan. “Komisi II DPR akan mengundang KPU dan penyelenggara pemilu lainnya untuk bersama-sama membahas pelaksanaan Pilkada 2024, termasuk menganalisis apa yang menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih dan apa langkah-langkah perbaikan yang perlu diambil untuk Pilkada mendatang,” pungkasnya.***