DJADIN MEDIA – Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, mendesak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera membentuk panitia khusus (Pansus) atau panitia kerja (Panja) untuk menyelidiki dugaan praktik mafia migas di perusahaan-perusahaan milik negara, khususnya yang melibatkan impor minyak dan bahan bakar minyak (BBM).
“Untuk menanggulangi masalah ini, DPR perlu segera membentuk Pansus atau Panja,” ujar Muslim Arbi dalam keterangan yang diterima, Senin (8/1). Ia menilai bahwa pengawasan DPR sangat diperlukan setelah munculnya temuan dugaan adanya pihak yang berpengaruh dalam sejumlah proyek migas, yang sempat dibahas dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Pertamina dan Komisi VII DPR pada 10 April 2023. Sosok yang disebut-sebut terlibat dalam isu ini adalah seorang yang dikenal dengan julukan Mr. James.
Muslim juga menambahkan bahwa Kejaksaan Agung (Kejagung) perlu mempercepat proses penyelidikan terhadap dugaan korupsi dalam impor minyak dan BBM ini. Menurutnya, masalah ini tidak boleh dianggap sepele karena berdampak langsung pada masyarakat, terutama dalam hal lonjakan harga yang harus ditanggung oleh rakyat.
“Ini bukan masalah sepele. Rakyat yang harus menanggung akibatnya dengan harga minyak dan BBM yang mahal akibat impor. Kejagung harus segera mengusut tuntas praktik mafia migas ini,” tegas Muslim.
Sejauh ini, Kejagung telah memulai penyelidikan terkait dugaan korupsi dalam impor minyak dan BBM. Beberapa lokasi telah digeledah oleh penyidik, namun hingga kini belum ada pengumuman resmi terkait perkembangan penyelidikan tersebut.***