DJADIN MEDIA– Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai target swasembada pangan sebagai upaya mengatasi krisis pangan. Menurut Amran, swasembada pangan menjadi gagasan besar Prabowo yang bertujuan mendorong kemandirian pangan di Indonesia.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyusun cetak biru (blueprint) yang tak hanya berfokus pada kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga menghadapi tantangan krisis pangan global. “Dalam menghadapi krisis pangan global dan mencapai swasembada pangan, Kementerian Pertanian telah menyusun langkah strategis yang tertuang dalam blueprint swasembada pangan,” kata Amran.
Refocusing Anggaran dan Strategi Produksi
Pada tahun 2024, Kementan melakukan refocusing anggaran sebesar Rp1,7 triliun guna mendukung peningkatan produksi beras. Langkah ini menghasilkan surplus produksi sebesar 1,13 juta ton beras pada Agustus–Oktober 2024, dengan total nilai mencapai Rp13,57 triliun, berdasarkan data BPS.
Kementan juga mengoptimalkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi melibatkan penggunaan benih unggul, distribusi pupuk yang memadai, serta program pompanisasi di area sentra pangan seperti aliran Sungai Bengawan Solo, Cimanuk, dan Brantas. Sementara itu, ekstensifikasi fokus pada perluasan lahan pertanian, dengan target mencetak sawah baru seluas 3 juta hektar di beberapa wilayah, termasuk Merauke (1 juta hektar), Kalimantan Tengah (500 ribu hektar), dan Sumatera Selatan (200 ribu hektar).
Revitalisasi Bendungan dan Transformasi Pertanian
Selain perluasan lahan, Amran memaparkan program revitalisasi bendungan untuk mendukung pengairan yang efisien. Program ini juga mencakup pelibatan petani milenial dan generasi Z untuk modernisasi sektor pertanian, dengan harapan dapat menekan biaya produksi hingga 50 persen dan meningkatkan produktivitas sebesar 100 persen.
Program Pendukung dan Mandiri Energi
Sebagai bagian dari penguatan swasembada pangan, Kementan juga memperkenalkan beberapa program pendukung, seperti Program Makan Siang Bergizi dan Pekarangan Pangan Bergizi. Selain itu, ada Program Mandiri Energi yang memanfaatkan bahan bakar nabati (biofuel) dari B-50 menuju B-100, bertujuan untuk mencapai kemandirian energi dan mengurangi emisi karbon.
“Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemandirian energi serta berkontribusi pada pengurangan emisi karbon,” pungkas Amran.***