DJADIN MEDIA- Kontroversi besar mengguncang politik Kota Metro! Pembatalan pasangan calon Wahdi-Qomaru oleh KPU Kota Metro seharusnya menjadi langkah tegas berdasarkan hukum, tetapi malah memicu serangkaian spekulasi liar dan kontroversi yang membelit. Bukan hanya pengumuman pembatalan yang diumumkan melalui akun Instagram resmi KPU, yang tiba-tiba menghilang begitu saja, tetapi kabar bahwa surat pembatalan itu mungkin dicabut semakin membuat publik bertanya-tanya, “Apa yang sebenarnya terjadi di balik layar?”
Mengapa KPU tiba-tiba mundur? Apakah ada tekanan dari pihak-pihak tertentu? Ini bukan sekedar soal regulasi, ini soal integritas dan kepercayaan publik yang terguncang!
Sekretaris Jenderal Laskar Lampung, Panji Padang Ratu, dengan tegas mengkritik sikap KPU dan Bawaslu Kota Metro yang dianggap tidak konsisten. Dalam komentarnya yang keras, Panji menuntut KPU untuk tidak plin-plan. “KPU harus tegas! Jangan ragu, jangan takut, jangan mau dibujuk atau diintimidasi. Ini bukan saatnya untuk main-main. Jangan biarkan intervensi pihak luar mengubah keputusan yang sudah ditetapkan,” tegas Panji.
Pernyataan Panji seakan menyulut api ketidakpuasan yang sudah lama membara. Publik bertanya-tanya, apakah ada pihak-pihak kuat yang mencoba memengaruhi proses ini? Bukan hanya soal denda Rp6 juta atau hukuman penjara satu bulan terhadap Qomaru, tetapi soal bagaimana keputusan KPU bisa dipertanyakan dan bahkan dibatalkan begitu saja tanpa penjelasan yang jelas
Keputusan KPU yang diumumkan di media sosial menyatakan bahwa pasangan calon Wahdi-Qomaru dibatalkan karena keputusan pengadilan yang menyatakan Qomaru terbukti bersalah atas pelanggaran pidana pemilihan. Namun, setelah pengumuman itu, muncul kabar bahwa surat pembatalan tersebut mungkin dicabut. Publik semakin bingung dengan sikap KPU yang terkesan ragu-ragu dan plin-plan.
KPU Kota Metro harus segera memberikan klarifikasi dan menjawab segala kecurigaan yang berkembang. Mengapa pengumuman resmi dihapus dan tidak ada penjelasan lanjutan dari pihak KPU? Jangan sampai KPU Kota Metro terlihat lemah dan bisa dipermainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini soal kredibilitas dan integritas penyelenggaraan pemilu. Jika mereka gagal menjaga kepercayaan publik, dampaknya akan sangat besar bagi demokrasi di Kota Metro!
KPU dan Bawaslu harus menunjukkan ketegasan mereka dan memastikan bahwa hukum dijalankan tanpa pandang bulu, tanpa ada campur tangan dari pihak manapun. Ini bukan saatnya untuk ragu-ragu, apalagi untuk takut menghadapi tekanan. Sebab, jika tidak, kita akan semakin meragukan proses demokrasi di negeri ini. Jangan biarkan kekuasaan disalahgunakan demi kepentingan sesaat!****