DJADIN MEDIA – Kecurangan yang dilakukan oleh pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK) dan Suswono, mulai terbongkar setelah warganet mengungkap bukti-bukti yang mengejutkan. Beberapa netizen melaporkan adanya pemberian sembako yang bertuliskan stiker pasangan RK-Suswono, yang diduga sebagai bentuk politik uang.
Seorang warganet dengan akun @gus_raharjo mengkritik keras tindakan tim pemenangan RK-Suswono yang menggelar sayembara untuk menemukan bukti kecurangan, justru membuka celah untuk mencuatnya dugaan praktik curang mereka. “Tim RK-Suswono membuka sayembara untuk mencari bukti kecurangan, tapi mereka malah menunjukkan apa yang mereka lakukan, seperti politik uang dan manipulasi dukungan,” tulisnya.
Sayembara tersebut awalnya dimulai ketika kubu RK-Suswono, yang merasa tidak puas dengan hasil quick count atau hitung cepat, menawarkan hadiah Rp 10 juta bagi siapa saja yang dapat membuktikan adanya kecurangan dalam Pilgub DKI Jakarta 2024. Ahmad Riza Patria, Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono, mengungkapkan bahwa pihaknya meminta masyarakat untuk melaporkan jika menemukan praktik money politic atau penyebaran sembako selama masa tenang menjelang pemungutan suara.
Namun, justru sayembara ini menjadi bumerang bagi mereka. Bukti yang muncul di media sosial justru memperlihatkan kegiatan yang diduga sebagai kecurangan yang melibatkan pihak RK-Suswono. Sebelumnya, hasil quick count menunjukkan bahwa pasangan RK-Suswono meraih sekitar 39% suara, sementara pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendapatkan lebih dari 50% suara, berpeluang memenangkan Pilgub Jakarta dalam satu putaran.
Riza Patria, meskipun demikian, tetap optimis bahwa Pilgub Jakarta akan berlangsung dua putaran berdasarkan data yang dihimpun dari tim koalisi dan relawan. Menurutnya, data yang diambil dari input surat suara C1 menunjukkan bahwa RK-Suswono memperoleh 40,17% suara, atau sekitar 1.748.714 suara.
Sementara itu, meskipun klaim kemenangan kubu Pramono-Anung-Rano Karno di satu putaran semakin kuat, manuver RK-Suswono yang menggelar sayembara ini justru memperburuk citra mereka. Sebaliknya, banyak warganet yang malah membongkar bukti kecurangan dari pihak RK-Suswono, yang kini menjadi sorotan publik.***