DJADIN MEDIA – Langit cerah mengiringi langkah Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, saat menyapa petani di hamparan sawah Desa Adi Luhur, Kecamatan Jabung, Senin (7/4/2025). Senyum petani menyambut pemimpin daerah mereka yang tak ragu turun ke lumpur, ikut merasakan langsung semangat panen raya.
Kecamatan Jabung bukan tanpa alasan dipilih sebagai lokasi panen. Selain dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi tertinggi di kabupaten, wilayah ini juga menjadi simbol kekuatan pertanian lokal. Berdasarkan data Dinas Pertanian, dari 62.593 hektare lahan tanam yang tercatat sejak Oktober hingga Maret, lebih dari 49 ribu hektare telah dipanen. Di bulan April ini, panen masih akan berlanjut di area seluas 20.284 hektare.
“Dari setiap hektare, petani bisa panen sekitar 5,2 hingga 6 ton gabah. Ini capaian luar biasa,” ungkap Bupati Ela, sembari menyebut efisiensi waktu panen yang hanya memakan waktu sekitar 3 jam per hektare berkat penggunaan mesin combine harvester.
Tak hanya bicara hasil, Bupati Ela juga fokus pada kesejahteraan petani. Ia menegaskan pentingnya alat mesin pertanian (Alsintan) dalam menunjang produktivitas dan berjanji akan memperjuangkan tambahan unit dari Kementerian Pertanian.
“Petani kita butuh percepatan, efisiensi. Maka Alsintan harus ditambah. Itu komitmen saya,” ujarnya tegas.
Soal harga gabah, Ela menyuarakan kekhawatiran petani yang berharap harga tetap stabil sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, yaitu Rp 6.500 per kilogram. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog, yang menyatakan siap menyerap hingga 20.000 ton gabah petani di wilayah tersebut.
Menanggapi hal itu, Pimpinan Bulog Metro, Herman Indra Pohan, langsung memastikan bahwa pihaknya akan membeli gabah tanpa kuota dan dengan harga sesuai ketentuan. “Selama kualitas gabah terjaga, kami siap beli sebanyak mungkin,” kata Herman, melegakan para petani yang hadir.
Sementara itu, Salman dari Pupuk Indonesia menjamin bahwa ketersediaan pupuk di Lampung Timur aman, dengan stok mencapai 75.500 ton. Ia menyebutkan bahwa petani kini bisa mendapatkan pupuk subsidi hanya dengan membawa fotokopi KTP, tanpa prosedur rumit.
“Tidak perlu pakai RDKK, tidak harus lewat kelompok tani. KTP saja cukup,” jelasnya.
Kehadiran seluruh pihak – pemerintah, Bulog, hingga Pupuk Indonesia – menandakan sinergi yang solid dalam memperkuat fondasi pertanian di Lampung Timur. Panen raya di Jabung bukan hanya seremoni, tapi pernyataan bersama bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab kolektif.
Dan dari ladang-ladang yang kini menguning itulah, harapan baru bagi petani dan masyarakat terus ditanam, untuk masa depan yang lebih sejahtera.***