DJADIN MEDIA– Selain persoalan ijazah, Aries Sandi, Bupati Terpilih Pesawaran, juga terungkap memiliki tunggakan hutang kepada Pemkab Pesawaran hingga ratusan juta rupiah. Hal ini diungkap oleh kuasa hukum pasangan calon Nanda-Antonius, Ahmad Handoko, dalam sidang perdana gugatan PHPU Pilbup Pesawaran yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ahmad Handoko menyoroti adanya kewajiban hutang Aries Sandi kepada Pemkab Pesawaran yang sudah berlangsung sejak 2015. Ia mempertanyakan kelayakan pencalonan Aries Sandi sebagai bupati, mengingat berdasarkan PKPU No.8 Tahun 2024 yang diubah dengan PKPU No.10 Tahun 2024, Pasal 20 Ayat 2 huruf b Angka 5, calon bupati diharuskan tidak memiliki hutang yang merugikan negara atau pihak lainnya.
Menurut Handoko, terungkapnya dugaan pemalsuan dokumen menjadi dasar adanya kejanggalan dalam kelolosan Aries Sandi sebagai calon bupati. “Ada indikasi pemalsuan dokumen dan informasi, yang menyebabkan surat keterangan (suket) yang diterbitkan menjadi cacat dan tidak sah,” ujar Handoko.
Jika terbukti, menurutnya, pencalonan Aries Sandi bisa dianggap tidak memenuhi syarat (TMS). Handoko menegaskan bahwa setiap calon kepala daerah harus melunasi seluruh hutangnya sebelum mendaftar, dan jika sudah dilunasi, harus ada keputusan pengadilan yang membuktikan hal tersebut.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Aries Sandi memiliki kewajiban hutang sebesar Rp451.491.250 kepada Pemkab Pesawaran, namun baru membayar Rp70.495.500, sehingga masih ada tunggakan Rp386.994.759 yang belum dilunasi.
Sebelumnya, pasangan Nanda-Antonius juga menggugat dugaan ketidaksesuaian syarat pendidikan dalam pencalonan Aries Sandi. Sesuai dengan Pasal 7 Ayat E, syarat minimal untuk calon kepala daerah adalah memiliki ijazah SMA atau sederajat. “Kami sudah melihat bahwa baik data KPU maupun Bawaslu Pesawaran tidak mencantumkan ijazah tersebut,” kata Handoko, yang optimis gugatan mereka akan diterima dan pencalonan pasangan Aries Sandi-Supriyanto dapat digugurkan.***
