DJADIN MEDIA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), kembali mengunjungi Lampung Selatan (Lamsel) pada Jumat, 15 November 2024. Dalam kunjungannya, Zulhas memantau stok pangan di Pasar Natar menjelang Natal dan Tahun Baru, memastikan pasokan beras dalam kondisi aman. “Aman (stok beras untuk Nataru),” ujar Zulhas singkat.
Meski kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kestabilan pangan, sebagian masyarakat mulai mempertanyakan fokus kunjungan Zulhas yang hampir selalu tertuju pada Lamsel. Sejumlah netizen pun melontarkan sindiran, “Lampung bukan cuma Lamsel aja, Pak Menteri,” mengingat masih ada 14 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Lampung yang belum pernah dikunjungi.
Frekuensi kunjungan Zulhas ke Lamsel memang cukup tinggi. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa kunjungan tersebut terkait dengan Pilkada Lamsel, di mana menantu Zulhas, Egi Radityo Pratama, maju sebagai calon bupati. Beberapa waktu lalu, Zulhas juga hadir dalam acara Rembuk Tani yang kembali digelar di Lampung Selatan.
Kondisi ini sempat menimbulkan kontroversi. Tim hukum pasangan calon Nanang Ermanto dan Antoni Imam melaporkan Zulhas ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lampung Selatan pada September 2024. Mereka menuding Zulhas terlibat dalam kampanye menantu yang maju dalam Pilkada Lamsel, serta melakukan praktik money politics dengan membagikan sembako, seperti minyak goreng kemasan, kepada peserta acara.
Menurut tim hukum Sopadly SH, yang mewakili pasangan calon tersebut, laporan tersebut mencakup dua dugaan pelanggaran. Pertama, dugaan pelanggaran terkait cuti pejabat negara selama masa kampanye, yang diatur dalam PP No. 53 Tahun 2023. Kedua, dugaan tindakan money politics dengan pemberian sembako, yang dilarang dalam UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yang mengatur tentang larangan memberikan materi kepada pemilih dalam rangka kampanye.
Sopadly mengingatkan, “Kami berharap Zulhas sebagai pejabat tinggi negara dapat memberi contoh yang baik dengan taat pada peraturan, dan tidak memanfaatkan posisi untuk kepentingan pribadi atau keluarga.”
Meski demikian, Zulhas tetap berkomitmen untuk menjalankan tugasnya sebagai Menko Pangan dengan profesional. Namun, semakin tingginya kunjungan ke Lamsel menimbulkan keraguan di kalangan publik mengenai netralitas dan profesionalisme pejabat negara ini.***