DJADIN MEDIA– Komisi X DPR RI berencana memanggil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti untuk memberikan penjelasan terkait wacana kembalinya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) mulai tahun ajaran 2025/2026.
Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfan, menyatakan bahwa pemanggilan terhadap Mendikdasmen akan dilakukan setelah masa reses DPR selesai. “Kami akan mengundang Mendikdasmen untuk mendengar penjelasan beliau terkait rencana UN. Tentu, kami juga akan menyampaikan usulan dan aspirasi dari masyarakat,” ujar Lalu Ari.
Dukungan dengan Catatan
Lalu Ari menyatakan mendukung rencana penerapan kembali UN, namun dengan beberapa catatan. Ia menekankan bahwa UN tidak boleh menjadi momok bagi siswa. Salah satunya adalah dengan menghindari pelibatan aparat kepolisian dalam pelaksanaan UN, seperti yang terjadi sebelumnya, yang melibatkan polisi dalam pengamanan soal dan penjagaan sekolah.
Menurutnya, keterlibatan polisi justru menciptakan ketakutan di kalangan siswa dan memberikan kesan intimidatif. “Jangan ada lagi polisi di UN. Kehadiran aparat sangat intimidatif dan menjadi momok bagi para siswa. Ini bukan untuk menyalahkan aparat polisi, tapi ini karena sistem yang salah,” tegas Lalu Ari.
Ia berharap UN yang diadakan kembali bisa lebih inovatif, dengan format yang menyenangkan dan dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam tiga aspek utama.
Mendikdasmen Ungkap Rencana UN Baru
Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa konsep dan skema untuk UN yang baru sudah siap. Namun, pemerintah masih menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan ujian ini kembali. “Ujian Nasional sudah siap sebenarnya secara konsep, tapi 2025 ini belum kita laksanakan. Insya Allah kalau nanti sudah masuk pada tahun pelajaran berikutnya, skemanya seperti apa, itu nanti akan kita umumkan pada waktunya,” ujar Mu’ti.
Mu’ti juga menyebutkan bahwa rencana penerapan UN mungkin akan mengalami perubahan bentuk dan akan diumumkan lebih lanjut. “Di tahun ajaran 2025/2026, tapi nanti bentuknya seperti apa sampai ada pengumuman lebih lanjut,” katanya.***