DJADIN MEDIA- PSSI telah resmi meluncurkan sistem baru untuk pembelian tiket nonton Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah calo nakal yang sering menjual tiket secara ilegal di luar stadion.
Sistem baru ini dikenal dengan nama Garuda ID, yang diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para penonton yang ingin menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia di kandang sendiri. Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia akan melakoni dua laga kandang penting melawan Jepang dan Arab Saudi.
Tim Garuda akan menjamu Jepang pada laga kelima Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di GBK pada 15 November 2024, dan kemudian menghadapi Arab Saudi pada laga keenam pada 19 November 2024.
Dikutip dari laman resmi PSSI, seluruh pendukung timnas diharapkan untuk mendaftar secara gratis guna mengakses Garuda ID. Setiap suporter wajib memiliki akun tersebut sebagai syarat utama untuk mendapatkan tiket pertandingan timnas di laga kandang. Dengan kata lain, Garuda ID merupakan identitas unik dalam bentuk kode yang hanya dapat dimiliki oleh satu orang, sehingga mencegah praktik pembelian tiket dalam jumlah besar.
Proses pendaftaran Garuda ID dijamin praktis dan tidak dipungut biaya. Garuda Fans hanya perlu melengkapi data identitas melalui registrasi online. Selain itu, PSSI juga menyediakan 10 titik registrasi yang tersebar di wilayah Jabodetabek untuk mempermudah pendaftaran secara langsung.
“Setiap suporter hanya bisa memiliki satu akun Garuda ID untuk memastikan transparansi dan meningkatkan keamanan dalam pembelian tiket,” ujar Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI.
Ia menambahkan, “Dalam waktu dekat, semua yang akan membeli tiket harus memiliki Garuda ID. Tujuannya untuk mendata siapa saja yang masuk stadion dan menghilangkan calo-calo di luar stadion. Semua ini demi keamanan dan kenyamanan bersama.”
Sebagai catatan, pada laga kandang terakhir, sempat terjadi kericuhan akibat oknum penonton yang berhasil masuk tribun tanpa tiket. Kejadian tersebut menjadi perhatian PSSI, yang langsung melakukan evaluasi terkait sistem penjualan tiket.***