DJADIN MEDIA– Drama Korea seringkali menghadirkan kisah-kisah yang menyentuh aspek-aspek dasar kehidupan manusia seperti cinta, persahabatan, dan pencarian kebahagiaan. Namun, belakangan ini, genre “healing” atau penyembuhan semakin populer di kalangan penonton.
Salah satu contoh yang mencolok adalah drama “Love Next Door”, yang menonjol karena kemampuannya menggambarkan bagaimana menemukan kebahagiaan dalam ketidaksempurnaan dan pentingnya proses pemulihan dari tekanan kehidupan modern. Istilah “healing” dalam konteks “Love Next Door” merujuk pada usaha untuk meremajakan pikiran dan tubuh yang lelah oleh rutinitas sehari-hari.
Drama ini diterima dengan antusiasme tinggi, terutama di kalangan warga kota yang sering merasakan tekanan berat dalam kehidupan mereka. Sebelum fenomena healing ini menyebar secara global pascapandemi, drama-drama seperti “Reply”, “When the Camellia Blooms”, dan “Dear My Friends” telah berhasil membangun hubungan emosional yang mendalam dengan pemirsa, membuktikan bahwa kisah tentang kehidupan sehari-hari, hubungan, dan nilai-nilai inti memiliki daya tarik yang abadi.
Baru-baru ini, Dr. Dan Tiu Gang, seorang pakar budaya Korea, mengungkapkan alasan di balik popularitas drama penyembuhan seperti “Love Next Door”. Menurutnya, kehidupan di kota-kota besar seperti Seoul sangatlah menegangkan, dengan perusahaan-perusahaan besar yang memberlakukan tuntutan ketat terhadap waktu dan efisiensi kerja.
“Seoul adalah kota yang penuh tekanan, terutama karena tuntutan tinggi dari perusahaan-perusahaan besar terhadap waktu dan efisiensi kerja karyawannya. Ketika kehidupan dan pekerjaan menjadi semakin ketat, persaingan semakin ketat, dan stres meningkat, drama tentang cinta romantis dan kehidupan damai dapat membantu menyeimbangkan jiwa sosial masyarakat Korea modern,” jelas Dr. Dan Tiu Gang.
Ia juga menambahkan bahwa drama seperti “Love Next Door” mengingatkan penonton akan pentingnya keluarga sebagai tempat untuk menyembuhkan luka dan kembali ke masa lalu. Dalam cerita ini, para karakter sering kali menemukan kedamaian ketika mereka meninggalkan kehidupan yang penuh tekanan untuk kembali ke lingkungan yang tenang dan penuh cinta keluarga, seperti ladang luas dan sungai yang damai.
Dengan menyajikan kisah-kisah sederhana tentang kehidupan desa dan arti sejati dari hidup, “Love Next Door” menawarkan sebuah pelarian yang menenangkan dari kesibukan sehari-hari.
Apakah Anda sudah menonton “Love Next Door”? Bagikan pendapat Anda!***