DJADIN MEDIA– NewJeans mengejutkan publik dengan siaran langsung pada 11 September 2024 di akun yang bukan merupakan akun resmi mereka. Tindakan ini menyusul pemecatan CEO ADOR sebelumnya, Min Hee Jin, oleh HYBE. Dalam siaran tersebut, girl grup yang beranggotakan lima orang ini mengajukan beberapa tuntutan kepada HYBE.
“Jika pendapat kami berhasil disampaikan, kami berharap Pimpinan Bang (Shi-hyuk) dan HYBE akan mengambil keputusan bijak untuk mengembalikan ADOR ke status semula pada tanggal 25 September,” ujar NewJeans dalam siaran langsung di akun YouTube mereka, nwjns.
Pernyataan NewJeans ini menunjukkan kemungkinan mereka akan mengakhiri kontraknya dengan HYBE jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai besaran denda yang harus dibayar jika mereka memutuskan untuk keluar dari label tersebut.
Artikel dengan judul “Akankah NewJeans Mengikuti Jejak Min Hee Jin? Perkiraan Denda Ratusan Miliar Won” menjadi topik hangat di kalangan penggemar dan media. Berdasarkan artikel tersebut, jika NewJeans menunda keputusan untuk meninggalkan ADOR, denda yang harus dibayar akan jauh lebih tinggi. Denda ini berpotensi mencapai sekitar 1 triliun won (sekitar Rp12 triliun) jika masa kontrak eksklusif kurang dari tujuh tahun, dengan jumlah denda yang disebutkan bisa mencapai 1 miliar won (sekitar Rp11,5 miliar).
Pengacara Sung Moon Jung menjelaskan dalam wawancara dengan Korea Times bahwa jika anggota NewJeans secara sepihak mengakhiri kontrak tanpa kesalahan dari pihak perusahaan, denda yang harus dibayar bisa mencapai 600 miliar won (sekitar Rp6,9 triliun) berdasarkan kontrak standar.
Sementara itu, CEO baru HYBE, Lee Jae-sang, memberikan tanggapan mengenai tuntutan NewJeans.
“Proses ini mungkin memakan waktu, namun kami akan merespons dengan tenang dan berdasarkan prinsip. HYBE menghargai nilai-nilai dan kami akan terus mengelola dengan transparansi. Kami percaya bahwa mereka yang berpegang pada prinsipnya akan selalu menjadi pemenang,” kata Lee Jae-sang.***