DJADIN MEDIA– Nama Bahlil Lahadalia semakin mencuat sebagai kandidat kuat Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Menteri Investasi dan politikus Golkar ini merespons dengan santai spekulasi mengenai posisinya di partai.
Bahlil mengakui belum secara langsung mengikuti dinamika yang terjadi di Golkar setelah pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum. Ia menyerahkan segala keputusan mengenai pergantian kepemimpinan kepada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
“Saat ini saya belum terlalu mengikuti perkembangan di DPP Golkar. Nanti pada saat Munas, baru kita bisa melihat perkembangan lebih lanjut,” ujar Bahlil.
Sebagai Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil enggan mengomentari apakah dukungan Presiden Joko Widodo mempengaruhi peluangnya untuk menjadi Ketum Golkar. Ia meminta wartawan untuk menanyakan hal tersebut langsung kepada Presiden.
“Saya pikir prosesnya akan berjalan sesuai dengan jalurnya. Sebagai kader, saya hanya mengikuti proses yang ada secara alamiah,” kata Bahlil.
Sejumlah nama kandidat ketua umum muncul setelah Airlangga mundur, termasuk Bahlil Lahadalia, Bambang Soesatyo, dan Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK). Pemilihan ketua umum Golkar dijadwalkan berlangsung pada 20 Agustus. Untuk sementara, Golkar telah menunjuk AGK sebagai Plt Ketua Umum untuk mengisi kekosongan kepemimpinan.***