DJADIN MEDIA—Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Pagar Nusa berencana mengklarifikasi pernyataan siap perang dari Garda Bangsa dengan pendekatan tabayun untuk menghindari kesalahpahaman. Meskipun demikian, kedua organisasi ini menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan jika diperlukan.
Kepala Satkornas Banser, Gus Syafiq Syauqi, menegaskan pentingnya memahami konteks ajakan perang tersebut agar tidak menimbulkan kerusuhan. “Kami menerima informasi tentang ajakan perang, tetapi kami tidak ingin bertindak gegabah. Kami dan Pagar Nusa berniat melakukan tabayun untuk memahami duduk perkaranya,” ujar Gus Syafiq dalam siaran pers.
Menurut Gus Syafiq, jika ajakan perang berasal dari konflik internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Banser dan Pagar Nusa yang merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) tidak seharusnya terlibat dalam urusan politik praktis partai. “Sebagai ormas, Ansor tidak terlibat dalam politik praktis. Jika ajakan perang ini karena masalah internal PKB, lebih baik Garda Bangsa fokus menyelesaikan masalah internal mereka dan melakukan koreksi diri,” tambahnya.
Ketua Umum Pagar Nusa, Gus Nabil Haroen, menyatakan bahwa pihaknya siap menghadapi konfrontasi fisik jika hasil tabayun menunjukkan bahwa Garda Bangsa benar-benar mengajak perang. “Kami akan bertindak sesuai komando dan instruksi dari PBNU. Jika tabayun membuktikan bahwa konfrontasi fisik diperlukan, kami siap. Garda Bangsa bisa menentukan waktu dan tempatnya,” tegas Gus Nabil.
Sebelumnya, Tommy Kurniawan dari Garda Bangsa mengungkapkan kesiapannya untuk melawan badan otonom NU jika diperlukan untuk menjaga PKB, meskipun ia merasa tidak nyaman harus berhadapan dengan ‘keluarga sendiri’.***