DJADIN MEDIA — Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengungkapkan tekadnya untuk menjadikan PKB sebagai partai yang lebih inklusif dan terbuka dalam lima tahun mendatang. Cak Imin berambisi agar PKB tidak lagi hanya dikenal sebagai partai politik yang identik dengan Nahdlatul Ulama (NU), melainkan menjadi partai yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.
Dalam pernyataannya, Cak Imin menegaskan, “Lima tahun ke depan, PKB tidak hanya untuk Nahdlatul Ulama, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Kami ingin PKB go public, tidak hanya milik segelintir orang atau kelompok tertentu, tetapi benar-benar milik seluruh rakyat Indonesia.”
Menurutnya, memimpin DPP PKB dalam lima tahun ke depan adalah amanah yang berat, terutama dalam upaya mengubah citra PKB dari partai politik yang dianggap eksklusif menjadi partai yang lebih umum. Cak Imin juga menekankan pentingnya transisi kepemimpinan dari kader-kader senior ke generasi muda untuk mendukung visi tersebut.
“Saya ingin periode jabatan saya ini menjadi langkah awal menuju PKB yang lebih terbuka. Target kami adalah agar PKB benar-benar go public dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.
Cak Imin juga menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan pemerintah terhadap PKB melalui pengesahan struktur kepengurusan partai hasil Muktamar Bali oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Pengesahan kepengurusan DPP PKB oleh Menkumham menunjukkan bahwa kita harus mulai bekerja untuk demokrasi,” kata Cak Imin.
Muktamar PKB yang berlangsung pada 24-25 Agustus 2024 di Bali telah menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB periode 2024-2029 dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Syura PKB untuk periode yang sama.***