DJADIN MEDIA—Partai Golkar membantah tuduhan bahwa mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum partai tersebut terkait dengan kasus korupsi izin ekspor Crude Palm Oil (CPO).
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, menegaskan bahwa keputusan Airlangga untuk mundur tidak ada kaitannya dengan dugaan korupsi yang mencuat. “Tidak ada kebenarannya bahwa Pak Airlangga mundur karena terlibat kasus korupsi. Beliau mengundurkan diri tanpa ada tekanan,” jelas Ace.
Ace menambahkan, “Pak Airlangga ingin fokus pada tugasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Tantangan global yang dihadapinya semakin besar dan beliau ingin lebih berkonsentrasi pada peran tersebut.”
Ace juga memastikan bahwa mundurnya Airlangga tidak akan berdampak pada persiapan Partai Golkar untuk Pilkada 2024. “Partai Golkar telah terbiasa menghadapi berbagai dinamika politik. Kami tetap kompak dan utuh, serta mendukung keputusan bijak Pak Airlangga,” katanya.
Airlangga Hartarto secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek dan demi menjaga keutuhan partai.
Sementara itu, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengonfirmasi bahwa mereka belum memiliki informasi mengenai keterlibatan Airlangga dalam kasus korupsi izin ekspor CPO. “Kami belum memiliki informasi terkait hal tersebut,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar.***