DJADIN MEDIA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga terlibat dalam upaya merekayasa wawancara menggunakan teknik doorstop, yang merupakan metode wawancara spontan dengan tokoh publik di lokasi yang tidak terduga. Dugaan ini mengemuka menyusul berbagai rekaman video yang menunjukkan adanya ketidakwajaran dalam proses wawancara tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Jokowi sering kali terlihat melakukan wawancara doorstop untuk menanggapi isu-isu penting, yang dianggap sebagai upaya untuk menghindari kritik yang lebih mendalam dari wartawan di akhir masa jabatannya.
Kanal YouTube Sekretariat Presiden pada 21 Agustus 2024 mengunggah sebuah video yang menampilkan Jokowi tampak dicegat untuk wawancara terkait putusan Mahkamah Konstitusi dan rencana revisi UU Pilkada. Namun, dalam video tersebut, hanya tiga tangan yang terlihat menjulur ke arah Jokowi, dengan satu mikrofon dan tiga ponsel tanpa adanya cube atau logo media massa pada mikrofon tersebut. Suara penanya juga terdengar mirip dengan pegawai Sekretariat Presiden yang biasa mendokumentasikan kegiatan kepresidenan.
Fenomena serupa kembali terlihat pada 27 Agustus 2024. Video yang diunggah oleh kanal YouTube yang sama menampilkan Jokowi menanggapi pembatalan revisi UU Pilkada dan penangkapan mahasiswa. Sekali lagi, pewawancara bukanlah wartawan asli. Kali ini terdapat dua mikrofon dan empat ponsel, namun tetap tanpa cube stasiun televisi.
Rekayasa wawancara seperti ini diperkirakan sudah terjadi sejak awal tahun ini. Pada 26 Januari 2024, Jokowi tampak memberikan penjelasan mengenai dasar hukum pernyataan tentang presiden boleh memihak di pemilu. Meskipun seolah-olah berinteraksi dengan wartawan, Jokowi sebenarnya berbicara di hadapan sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Istana Bogor, sementara wartawan yang ada di lokasi tidak dilibatkan dalam wawancara tersebut.
Klarifikasi serupa tentang pernyataan “presiden boleh memihak” juga terjadi setelah peresmian Tol Indrapura-Lima Puluh di Sumatera Utara. Pada kesempatan ini, wawancara dilakukan oleh PNS Sekretariat Presiden dengan wartawan hanya diikutsertakan dalam peresmian tol tersebut. Dalam video ini, terlihat empat ponsel yang diarahkan kepada Jokowi, dengan tangan-tangan yang menyodorkan ponsel mengenakan kemeja biru dongker khas pegawai Sekretariat Presiden.***