DJADIN MEDIA — Calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Sutono, menjalani tes kejiwaan di Rumah Sakit Umum Daerah A. M. Hanafie (RSUDAM). Selain pemeriksaan fisik dan kejiwaan, tes juga mencakup pemeriksaan terkait narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
Arinal Djunaidi mengungkapkan harapannya kepada awak media, “Kalau tidak sehat, pikirannya (ikut) tidak sehat. Insya Allah kita sehat.” Pernyataan ini menegaskan komitmen mereka terhadap transparansi dan akuntabilitas, serta kesiapan fisik dan mental mereka untuk memimpin Lampung.
Sutono, mantan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, menambahkan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menunjukkan kesiapan penuh dalam memimpin Lampung ke arah yang lebih baik. Ia ingin masyarakat mengetahui bahwa mereka siap baik secara fisik maupun mental.
Keputusan Arinal Djunaidi untuk maju dalam Pilgub Lampung bersama Sutono dengan dukungan PDIP telah memicu reaksi dari pengurus Golkar Lampung. Mereka mendesak DPP Golkar untuk memecat Arinal karena dianggap melanggar keputusan partai.
Arinal awalnya maju melalui Golkar dengan rekomendasi dari Ketua Umum Airlangga Hartarto. Namun, setelah Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Golkar, rekomendasi justru diberikan kepada pasangan Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela. Hal ini membuat Arinal memutuskan untuk bergabung dengan PDIP dan menggandeng Sutono sebagai calon wakilnya.
Para petinggi Golkar Lampung menyayangkan keputusan Arinal yang dianggap melawan keputusan DPP Golkar. Wakil Ketua Golkar Lampung Bidang Hukum, Riza Mirhadi, menekankan pentingnya prinsip PDLT—Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela—sebagai pedoman dalam partai.***