DJADIN MEDIA- Politikus PDIP Arteria Dahlan mengungkapkan bahwa Rommy Soekarno, cucu Presiden Soekarno, pernah memohon kepadanya agar bisa dilantik sebagai anggota DPR RI. Dalam pertemuan tersebut, Rommy mengungkapkan harapannya untuk mewujudkan cita-citanya yang hanya dapat terwujud jika ia menduduki kursi DPR.
“Beliau datang kepada saya dan memohon agar saya bisa membantu mewujudkan cita-citanya di hadapan Bu Mega dan Ibunda beliau, Almarhumah Ibu Rahmawati. Dan itu hanya bisa terwujud jika beliau duduk di DPR,” ungkap Arteria.
Menanggapi permohonan tersebut, Arteria menjelaskan, “Seketika itu saya menjawab, ‘Insya Allah Mas, urusan dengan saya tidak masalah, saya akan tanda tangani surat pengunduran diri saya’. Saya bisa duduk di DPR ini karena budi baik Keluarga Besar Bung Karno, dan merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk melayani Mas sebagai bagian dari Royal Family.”
Arteria mengaku telah bertemu dengan Rommy sebanyak tiga kali, namun bukan karena perdebatan yang alot, melainkan lebih kepada hal-hal teknis. Ia menyatakan bahwa ia baru menandatangani surat pengunduran diri setelah Sri Wahyuni juga menandatangani suratnya.
“Hal ini memberikan ruang bagi Mbak Yayuk untuk berpikir jernih dan tidak merasa tertekan dengan adanya surat pengunduran diri saya,” katanya.
Surat pengunduran diri Arteria ditandatangani pada 27 September, bertepatan dengan hari lahir Rachmawati Soekarnoputri. “Semoga ini menjadi kado bagi Bu Rachma. Saya berharap Mas Rommy dapat menjalankan amanah dengan baik sebagai legislator. Saya nitip ke Mas Rommy untuk menjaga Blitar sebagai Bumi Bung Karno. Pastinya, Blitar akan lebih hebat karena dikawal langsung oleh putranya Bung Karno,” tambahnya.
Arteria juga menjelaskan keputusannya untuk mundur sebagai calon anggota DPR RI dari PDIP untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VI. Di dapil tersebut, PDIP memperoleh dua kursi, yang masing-masing diisi oleh Pulung Agustanto dan Sri Rahayu. Dengan mundurnya Sri Rahayu, kursi tersebut seharusnya jatuh ke Arteria yang meraih suara terbanyak ketiga, namun ia juga memilih untuk mundur.
Rommy Soekarno, yang memperoleh 51.245 suara, ditetapkan sebagai caleg terpilih menggantikan Sri Rahayu dan Arteria Dahlan. Rommy adalah anak dari Rachmawati Soekarnoputri dan cucu Soekarno.
Arteria mengungkapkan bahwa di tengah banyaknya desakan untuk “melawan”, seperti yang dilakukan caleg PDIP Tia Rahmania yang sedang mengajukan upaya hukum ke partai, ia memilih jalan berbeda. Ia menghormati langkah hukum yang ditempuh Tia di dapil Banten I. Di sisi lain, Arteria mengakui bahwa sikapnya yang tidak melawan mungkin mengecewakan beberapa pihak, namun ia tetap sadar akan posisinya.
“Saya tahu diri, saya bisa menjadi seperti sekarang ini berkat bimbingan Ibu Mega dan Almarhum Pak Taufiq Kiemas, serta bimbingan Mbak Puan Maharani saat ini. Ini semua adalah berkat budi baik Keluarga Besar Bung Karno, yang tidak bisa saya balas selain dengan loyalitas,” kata Arteria.
Ia percaya bahwa sudah saatnya ia membalas budi tersebut dengan cara menjaga Keluarga Besar Bung Karno. Arteria menegaskan bahwa kemuliaan sejati adalah melaksanakan dan patuh pada kebijakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Apapun perintahnya selama ini selalu saya patuhi, tanpa terkecuali, meskipun kadang kala tidak populer. Inilah pengabdian yang sesungguhnya,” jelasnya.
Arteria bercerita bahwa pada Pemilu 2024 lalu, ia sempat ingin mengajukan gugatan, namun langkah itu dianggap sia-sia karena PDIP hanya meraih dua kursi. “Saya tidak ngoyo, saya sudah hampir sepuluh tahun di DPR, dan saya akan menjalankan tugas ini dengan penuh kesungguhan dan penghormatan,” tuturnya.
Di samping itu, Arteria mengaku menghargai Rommy sebagai bagian dari Keluarga Besar Bung Karno.***