DJADIN MEDIA— Menyusul semakin pendeknya masa jabatannya, Presiden Joko Widodo diperkirakan tidak akan melakukan reshuffle kabinet untuk menggantikan posisi Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio, yang akrab disapa Hensat, menyatakan bahwa Jokowi kemungkinan besar akan memilih untuk menunjuk pelaksana tugas (Plt) untuk posisi-posisi tersebut, daripada melakukan reshuffle kabinet secara menyeluruh. “Sebelumnya, kursi Menteri Sosial yang dijabat oleh Risma kini diisi oleh Menko PMK Muhadjir Effendy. Posisi Sekretaris Kabinet juga bisa diisi oleh Mensesneg Pratikno, karena cakupan tugasnya masih relevan,” ujar Hensat.
Menurut Hensat, meskipun Presiden Jokowi masih memiliki hak prerogatif untuk melakukan reshuffle kabinet menjelang akhir masa jabatannya, saat ini tampaknya lebih praktis untuk mengisi posisi yang kosong dengan pelaksana tugas. “Jika Jokowi ingin mempersiapkan calon menteri untuk pemerintahan mendatang di bawah Prabowo Subianto, reshuffle bisa saja terjadi. Namun, dengan sisa waktu masa jabatan yang semakin singkat, kemungkinan besar pelaksana tugas akan diutamakan,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi, terkait partisipasi mereka dalam Pilkada Serentak. Keputusan untuk tidak melakukan reshuffle kabinet dinilai sebagai langkah strategis Jokowi dalam menghadapi sisa masa jabatannya dengan stabilitas pemerintahan yang terjaga.***