DJADIN MEDIA – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan pemahamannya terhadap mereka yang enggan meninggalkan kenyamanan tinggal di Istana Presiden. Sebagai mantan Presiden, Megawati mengaku memahami betapa menggodanya posisi tersebut.
“Sebagai seseorang yang pernah tinggal di Istana, saya paham jika ada yang enggan untuk meninggalkannya. Istana sangat luas dan segala sesuatu bisa didapatkan di sana,” ungkap Megawati di kantor pusat DPP PDIP.
Megawati menekankan bahwa meskipun kenikmatan tinggal di Istana sangat besar, penting bagi penghuni Istana untuk mengetahui kapan waktunya untuk berhenti. “Kekuasaan itu pada akhirnya harus berakhir. Itu juga yang saya lakukan setelah masa jabatan saya sebagai Presiden selesai. Kekuasaan tidak langgeng. Ketika waktunya selesai, ya sudah, meskipun hanya tiga tahun, kita harus menerimanya,” jelasnya.
Pernyataan ini disampaikan Megawati menjelang Kongres PDIP 2025, di mana ia juga menyinggung adanya usaha dari pihak tertentu untuk mengambil alih partai. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, Megawati mengungkapkan niatnya untuk kembali menjadi ketua umum PDIP
Sementara itu, di usia ke-77 tahun, Megawati mengaku semula berniat pensiun dan menikmati waktu bersama keluarga. “Saya sebenarnya ingin pensiun. Saya sudah memiliki cicit dan ingin menikmati waktu bersama keluarga. Namun, ternyata saya masih diminta untuk menjadi Ketua Umum. Meski demikian, saya siap menjalankannya,” kata Megawati.
Pernyataan Megawati ini disampaikan setelah pemberian surat rekomendasi pencalonan kepala daerah PDIP di kantor pusat DPP PDIP, Jakarta.***