DJADIN MEDIA—Juri Ardiantoro, Staf Khusus Presiden, menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo tidak memiliki niat untuk mengambil alih posisi Ketua Umum PDIP, sebagaimana diklaim oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto.
Juri Ardiantoro membantah keras tuduhan Hasto dan menyebut bahwa klaim tersebut tidak berdasar. Menurut Juri, Jokowi kini fokus pada penyelesaian tugas-tugasnya menjelang akhir masa jabatannya.
“Kita semua sudah mendengar dan menyaksikan berulang kali bagaimana Presiden membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Presiden taat hukum, taat konstitusi, dan fokus bekerja untuk kemajuan negara dan bangsa ini,” ujar Juri dalam keterangan tertulis.
Dia juga mempertanyakan motif di balik tudingan terhadap Jokowi dan menganggap ada upaya negatif dari PDIP untuk merusak reputasi Presiden. Juri menyebut ini sebagai “upaya fabrikasi narasi insinuatif” yang bertujuan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi.
“Masyarakat tetap memberikan dukungan kepada Jokowi meski ada serangan-serangan terhadapnya. Kami berharap proses transisi pemerintahan dapat berjalan lancar,” tambah Juri.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebutkan adanya upaya untuk mengambil alih posisi PDIP, yang mempengaruhi keputusan Megawati untuk tetap menjabat sebagai ketua umum. Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengungkapkan bahwa seorang menteri telah mencoba melobi Megawati atas nama Jokowi, yang dikatakan ingin menduduki kursi Ketua Umum PDIP.
“Ini pernah saya sampaikan di beberapa diskusi karena ada mantan menteri yang dihubungi oleh menteri di kabinet Jokowi, menyatakan keinginan Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP. Pernyataan ini pernah saya sampaikan ke publik,” jelas Hasto di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/8).***