DJADIN MEDIA— Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Ari Dwipayana, menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak terlibat dalam keputusan pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar. Pernyataan ini muncul setelah spekulasi publik yang mengaitkan keputusan tersebut dengan pertemuan antara Airlangga dan Jokowi di Istana sebelum pengunduran diri yang mengejutkan.
Melalui keterangan tertulis, Ari Dwipayana menyatakan bahwa keputusan Airlangga untuk mundur adalah hak pribadi dan sepenuhnya merupakan urusan internal Partai Golkar. “Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan pribadi beliau yang tidak ada kaitannya dengan Presiden,” tegas Ari.
Ari menambahkan bahwa meskipun mundur dari kepengurusan Golkar, Airlangga Hartarto tetap menjalankan perannya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Sejak malam sebelumnya, Airlangga berada di Ibu Kota Nusantara untuk mendampingi Presiden Jokowi. “Bapak Airlangga Hartarto terus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dan mendampingi Presiden Jokowi di Ibu Kota Nusantara,” ujar Ari.
Keputusan pengunduran diri Airlangga telah menimbulkan berbagai spekulasi mengenai campur tangan pihak eksternal, termasuk dugaan keterlibatan Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka, serta kemungkinan manuver politik Bahlil Lahadalia. Media sosial juga menampilkan selebaran yang menunjukkan Jokowi sebagai Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia sebagai Sekretaris Jenderal, dan Bahlil sebagai Bendahara Umum.
Airlangga Hartarto sebelumnya mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar dengan alasan ingin fokus pada stabilitas transisi pemerintahan menuju periode 2024-2029 di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Dia memastikan bahwa proses pemilihan Ketua Umum penggantinya akan dilakukan dengan damai dan menjaga marwah Partai Golkar.***