DJADIN MEDIA— Koalisi Indonesia Maju (KIM) berencana mengajukan skenario yang membuat pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Kaesang Pangarep berpotensi melawan kotak kosong dalam Pilgub DKI Jakarta.
KIM, yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat, didukung oleh Presiden Joko Widodo, saat ini tengah berupaya maksimal untuk mencalonkan RK dan Kaesang. Untuk memperkuat posisinya, KIM juga membentuk koalisi tambahan dengan NasDem, PKS, dan PKB, yang dikenal sebagai KIM Plus.
Menurut Juju Purwantoro, Presidium Forum Aliansi Kampus Seluruh Indonesia (Aksi), KIM berencana untuk mempersiapkan RK dan Kaesang menghadapi Pilkada Jakarta tanpa pesaing serius. “KIM berusaha agar RK dan Kaesang bisa bertanding di Jakarta dengan lawan kosong,” ujar Juju.
Juju menambahkan bahwa KIM menggunakan strategi untuk menarik parpol-parpol di luar koalisi dengan ancaman hukum yang sulit diabaikan oleh para pemimpin partai. “Ancaman mengungkap kasus hukum masa lalu menjadi alat tekanan yang kuat,” jelasnya.
Strategi ini, menurut Juju, bisa menjadi senjata ampuh untuk mempengaruhi politisi di Koalisi Perubahan. Di sisi lain, para politisi juga bisa mendapatkan imbalan berupa fasilitas dan jabatan jika mengikuti kehendak rezim.
Sementara itu, PKS mulai mempertimbangkan ulang dukungannya untuk Anies Baswedan di DKI, meskipun telah memberikan rekomendasi. PKB juga menunjukkan ketidakpastian, dengan Cak Imin dan Prabowo telah melakukan pertemuan khusus yang belum mengungkapkan hasilnya.
Di sisi lain, Bendahara DPP NasDem Ahmad Sahroni mengungkapkan bahwa rekomendasi NasDem untuk Anies di DKI masih bisa berubah, menandakan bahwa keputusan akhir belum final.***