DJADIN MEDIA — Fenomena judi online (judol) di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Dengan modal sekecil Rp500, pemain sudah dapat melakukan deposit untuk mulai berjudi secara daring. Fakta ini diungkapkan oleh Menhariq Noor, Ketua Tim Tata Kelola Pengembangan Aplikasi Penyelenggara Sistem Elektronik Direktorat Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), dalam diskusi panel Forum Wartawan Teknologi (Forwat).
“Kami menemukan deposit paling kecil itu ternyata bahkan di bawah Rp500,” ujar Menhariq, mengungkapkan betapa mudahnya akses untuk mulai berjudi secara online.
Kemudahan deposit ini, menurut Menhariq, memunculkan kekhawatiran besar. Pasalnya, banyak uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pokok justru terbuang untuk berjudi. Menhariq bahkan menyebut fenomena ini lebih mirip penipuan daripada perjudian.
“Jika dalam perjudian masih ada kemungkinan menang, meskipun kecil, sekitar 10-30 persen, judi online ini sudah pasti merugikan. Mereka pasti rugi,” tegas Menhariq.
Salah satu faktor yang memicu tingginya angka perjudian online, kata Menhariq, adalah rendahnya literasi masyarakat, terutama di kalangan penghasilan menengah ke bawah. Banyak dari mereka yang terperangkap dalam iming-iming kemenangan kecil yang sengaja dirancang oleh sistem judi online untuk terus menarik pemain.
“Para pemain diberikan stimulus dengan kemenangan kecil yang sering, sehingga mereka merasa bisa menang. Namun, ketika mereka melakukan deposit besar, mereka tidak bisa menarik uangnya. Ini adalah sistem yang hanya membohongi mereka,” jelas Menhariq.
Menhariq mengakui bahwa pemberantasan judi online memerlukan kerja sama lintas sektor yang solid. Menurutnya, memblokir situs judi saja tidak cukup untuk menghentikan fenomena ini.
“Memblokir situs itu memang tugas kami, tetapi selama ada permintaan dan penawaran, masalah ini tidak akan selesai. Kerja sama antara Komdigi dan pihak-pihak terkait sangat diperlukan,” katanya.
Langkah konkret yang harus diambil, menurut Menhariq, adalah menghentikan masyarakat sebelum mereka mulai melakukan deposit untuk berjudi online.***