DJADIN MEDIA– Garda Bangsa, sayap organisasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), baru-baru ini menyerukan aksi yang memicu respons tegas dari Banser dan Pagar Nusa, dua badan otonom dari Nahdlatul Ulama (NU). Menanggapi pernyataan Garda Bangsa yang mengajak untuk berkonfrontasi, Banser dan Pagar Nusa menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan tersebut, jika memang diperlukan.
“Kita tunggu hasil tabayun. Jika memang benar ada ajakan konfrontasi fisik, Banser dan Pagar Nusa siap. Kami akan mengikuti arahan, termasuk menentukan tempat dan waktu,” ujar Nabil, perwakilan Banser, seperti dikutip pada Selasa (3/9).
Nabil juga menegaskan pentingnya konsultasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mendapatkan arahan dan pertimbangan lebih lanjut. “Kami akan segera bertemu dengan PBNU untuk meminta petunjuk. Kami satu komando,” tambahnya.
Kepala Satkornas Banser, Syafiq Syauqi, menilai pernyataan Garda Bangsa perlu diperjelas untuk menghindari kebingungan. “Kami mendapatkan informasi tentang ajakan perang, namun kami tidak ingin bertindak sembarangan. Banser dan Pagar Nusa akan melakukan tabayun untuk memahami konteks dan alasan di balik ajakan tersebut,” jelas Syafiq.
Syafiq juga menyarankan agar Garda Bangsa fokus pada penyelesaian konflik internal PKB daripada melibatkan Banom NU dalam perselisihan tersebut. “Jika masalah ini terkait konflik internal PKB, sebaiknya Garda Bangsa fokus pada penyelesaian masalah tersebut. Banser tidak terlibat dalam politik praktis dan kami berharap Garda Bangsa membantu menyelesaikan masalah internal PKB,” tambahnya.
Gus Syafiq menegaskan bahwa arahan dari PBNU adalah untuk menyuarakan hak dan wewenang ulama, bukan untuk kekuasaan politik. “Kami akan melapor kepada PBNU dan mengikuti perintah selanjutnya. Semua kader dan anggota Ansor diharapkan tetap disiplin dan mengikuti komando pimpinan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Garda Bangsa PKB, Tommy Kurniawan, menyatakan kesiapan untuk membubarkan muktamar tandingan yang direncanakan pada 2-3 September di Jakarta. “Jika skenarionya adalah perang, maka kami siap. Garda Bangsa di seluruh Indonesia menunggu perintah, jika harus bertindak, kami akan melakukannya,” tegas Tommy di Kantor DPP PKB, Jakarta.***