DJADIN MEDIA– Presiden Joko Widodo memberikan kebebasan kepada para menteri kabinetnya untuk merancang regulasi baru demi mendukung transisi pemerintahan yang lebih lancar dan efektif.
Jokowi mendorong agar semua menteri memastikan bahwa pemerintahan baru yang dipimpin Prabowo Subianto, yang akan resmi menjabat bulan depan, dapat langsung berfungsi dengan maksimal.
“Kita harus sepenuhnya mendukung program-program presiden terpilih dan memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif,” ujar Jokowi. “Jika perlu, buatlah regulasi baru dan rumuskan kebijakan secepatnya, terutama untuk program-program unggulan presiden terpilih. Ini penting agar pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari dengan cepat setelah dilantik.”
Meskipun memberikan keleluasaan, Jokowi mengingatkan para menterinya untuk tidak terburu-buru dalam menyusun kebijakan. Dia khawatir kebijakan ekstrem bisa mengganggu stabilitas negara dan berdampak negatif pada pertumbuhan serta pembangunan nasional.
“Jangan membuat kebijakan-kebijakan ekstrem yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, yang bisa merugikan masyarakat luas dan menimbulkan gejolak,” tegas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju jika ada hal-hal yang kurang memuaskan selama 10 tahun kepemimpinannya. “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada hal yang kurang berkenan dalam interaksi kita,” ungkapnya.
Pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden terpilih dijadwalkan pada 20 Oktober 2024. Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, telah berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan yang telah dicanangkan oleh Jokowi selama masa kampanye Pilpres 2024.***