DJADIN MEDIA– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkomitmen untuk terus memperbaiki hubungan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan segala cara yang diperlukan, menurut pernyataan Ketua PBNU, Umarsyah.
Umarsyah mengungkapkan bahwa Rais Aam PBNU telah memberikan arahan kepada Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), untuk melaksanakan langkah-langkah perbaikan terhadap PKB. Arahan ini diberikan setelah Rais Aam menerima laporan dari Panitia Khusus (Pansus) yang dibentuk untuk meneliti kembali hubungan antara PKB dan PBNU.
“Berdasarkan laporan tersebut, Rais Aam memberikan mandat kepada Gus Yahya untuk melakukan perbaikan. Perintahnya adalah memperbaiki,” kata Umarsyah dalam konferensi pers di Jakarta.
Meskipun Umarsyah belum merinci langkah-langkah konkret yang akan diambil, ia menegaskan bahwa upaya perbaikan adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi. “Kami sedang mempersiapkan langkah-langkah tersebut. Ini adalah harga mati; PBNU akan terus berusaha melakukan perbaikan ini tanpa ada kata mundur,” tegasnya.
Dia juga menambahkan bahwa selama upaya perbaikan belum diterima, PBNU akan terus berusaha. “Kami tidak akan menggunakan kekerasan. Upaya ini adalah gerakan moral untuk memperbaiki hubungan tanpa melibatkan pihak eksternal atau meminta bantuan dari Presiden Joko Widodo,” ujar Umarsyah.
Hubungan antara PKB dan PBNU saat ini sedang memanas, dengan kedua belah pihak terlibat dalam perseteruan dan saling melapor ke pihak kepolisian. Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, mengklaim mendapatkan ‘mandat Tebuireng’ dari para kiai NU untuk mengembalikan PKB sesuai khittah.
Sebelumnya, Gus Yahya telah bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara pada 14 Agustus, membahas konflik antara PBNU dan PKB. Di sisi lain, Cak Imin juga bertemu Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk mendiskusikan intervensi PBNU terhadap PKB.***