DJADIN MEDIA—Kompetisi memperebutkan koalisi di Pilkada Lampung Selatan (Lamsel) semakin memanas antara petahana Nanang Ermanto dan Melinda Zuraida. Melinda, yang telah mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat dan PKS, berencana berpasangan dengan Antoni Imam. Namun, untuk memenuhi syarat minimal 10 kursi DPRD Lamsel, mereka memerlukan tambahan satu partai, mengingat Demokrat hanya memiliki 5 kursi dan PKS 4 kursi.
Sementara itu, Nanang Ermanto baru memperoleh rekomendasi dari PDIP, yang meraih 8 kursi DPRD Lamsel. Rekomendasi Demokrat yang semula diarahkan kepadanya kini beralih ke Melinda, membuat Nanang perlu mencari satu partai tambahan untuk melengkapi koalisinya.
Dua partai politik yang tersisa belum memberikan dukungan adalah Golkar dan PKB. Golkar, dengan 7 kursi di DPRD Lamsel, dan PKB, dengan 6 kursi, menjadi kunci bagi Nanang. Namun, ketegangan di tubuh Golkar pasca mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum bisa menghambat peluang Nanang. Rekomendasi Golkar bisa saja diberikan kepada Melinda atau bahkan Egi Radityo Pratama, menantu Ketua Umum PAN, Zulhas.
Di PKB, terdapat kemungkinan serupa, dengan Egi Radityo Pratama juga berpotensi mendapatkan dukungan melalui Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dukungan tersebut, ditambah backing dari Zulhas yang telah turun ke Lamsel untuk memperkenalkan Egi, dapat mengancam peluang Nanang.
Jika Golkar dan PKB memilih Egi, Nanang dan Melinda mungkin harus berkoalisi untuk melanjutkan kontestasi, yang berarti Antoni Imam harus mundur dari pasangan Melinda.***